Sabtu, 22 Oktober 2011

kreatif itu.......

1. Creative people have a great deal of physical energy, but they’re also often quiet and at rest.
Biasanya, ide kreatif itu datang saat kita sedang relax, karena pada saat relax otak kita berada pda gelombang alpha. Oleh karena itu orang yang kreatif akan sering melakukan saat – saat relaksasi seperti ini, membuang jauh – jauh segala pikiran kesibukan dan mulai bersantai, maka ide itu akan datang dengan sendirinya. Ketika ide ini datang, itulah momen di mana seseorang akan menjadi saat excited dan semangat, ingin segera merealisasikan sehingga hormone – hormone dalam tubuh akan memacunya untuk memiliki energi extra agar dapat mentransfer ide menjadi suat bentuk real.
2. Creative people tend to be smart yet naive at the same time.
Strongly agree!

Dari seringnya gw melihat – lihat orang yang kreatif dan sering menciptakan sesuatu yang gak biasa, ternyata tingkah laku mereka juga kadang – kadang gak biasa. Beberapa ada yang agak autis, atau apatis berlebihan, sering mengesalkan, ada juga yang naïve. Tapi sebagian besar dari mereka memiliki tingkat IQ yang tinggi dan so smart. Cuma tidak terlalu ditonjolkan karena keunikan mereka itu. Bicara tentang orang yang naïve, memang benar orang yang kreatif kadang – kadang suka naïve. Mereka berpikir sederhana dan “jujur” pada diri sendiri, menjadi diri sendiri walau mungkin orang lain memandangnya sebagai sesuatu yang aneh. Tapi dari situlah mereka mendapat ide ide juga yang tidak biasa dari kebanyakan orang.
3. Creative people combine playfulness and discipline, or responsibility and irresponsibility.
Ini juga saya setuju. Saya ingat dengan kata – kata inspirasi Albert Einsten yang pernah ditampilkan Pa Angger di auditorium, di mana kalau creativitas hanya bisa ditimbulkan saat seseorang happy. Untuk menjadi happy ini salah satunya adalah dengan playfulness tapi tetap disiplin, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tidak terlalu memforsir diri dengan tingkat keseriusan yang terlampau tinggi sehingga membuat otak stress dan fruustasi. Tapi justru sebaliknya, kombinasi playfulness dalam mengerjakan sesuatu tapi disiplin akan membuat kita menjadi santai dan rilex dalam bekerja. Inget sama kisah Google di mana di tempat kerjanya (Googleplex), para kerja diberi berbagai macam fasilitas yang oke punya dari meja biliar, tempat pijat, sampai restoran bintang lima disediakan agar mereka bisa bersantai dalam bekerja, sehingga mereka akan menghasilkan ide2 kreative. Hal ini terkait dengan responsibility pada perkerjaannya untuk tetap bertanggung jwab melaksanakan kewajibannya sebagai pekerja di Google. Walau diberikan kebebasan sedemikian rupa asalkan pekerjaan beres, hal tersebut tidak merugikan. Dalam beberapa kesempatan mungkin terjadi irresponsibility, mungkin ada beberapa orang yang tidak melakukan tugasnya atau melanggar suatu aturan tapi tidak mau bertanggung jawab, tapi disitulah otak kita jadi terpacu untuk mencari jalan keluar dari masalah yang ditimbulkan. Misalkan kaya iklan mentos. Ada mahasiswa yang telat datang ke kelas (irresponsibility), ketika gurunya sedang menghadap ke papan tulis, orang ini berjalan memasuki kelas dengan posisi jalan mundur, nah pada saat si gurunya menengok ke belakang, si mahasiswa ini seolah – olah sedang berjalan mau keluar kelas, tapi dilarang oleh sang guru sehingga justru orang yang telat ini disuruh duduk. Betapa kreatifnya !
4. Creative people alternate between imagination and fantasy, and a rooted sense of reality.
Orang kreatif itu teridentifikasi sebagai orang yang gemar berangan – angan. Saya pernah membaca sebuah tulisan yang berbunyi, “ Imajinasi adalah seperti sebuah permadani aladin, yang dapat membawamu terbang kemanapun kamu mau”. Hal ini terdengar hebat, imajinasi atau mimpi kerap membawa kita ke suatu tempat yang sangat menyenangkan, dan tak ajrang mimpi seseorang ketika masa kecilnya menjadi kenyataan! Bermimpilah terus.. Orang yang kreatif sering menggunakan imajinasinya ini, walaupun orang berkata itu terlalu mustahil atau terjadi, atau berkata “Kamu ini mimpi di siang bolong”, mereka tidak akan peduli, karena mereka percaya imajinasinya sanggup diubah jadi kenyataan. Pernahkah orang di jaman dahulu membayangkan akan ada manusia yang bisa terbang di udara, menyelam di air atau bahkan mendarat di bulan? Saya rasa tidak sampai mereka melihat bukti dari orang – orang kreatif seperti Wright bersaudara berhasil membuat pesawat terbang pertama, atau Cornelius van Drebbel menemukan kapal selam.
5. Creative people trend to be both extroverted and introverted.
Orang yang kreatif biasanya menjadi extrovert saat menemukan atau saat suatu terlintas dalam pikirannya. “AHA”!!!! lalu dia akan menjadi sangat excited dan bersemangat. Lalu akan bercuap cuap melontarkan ide kreatifnya ke sana ke mari, tanya pendapat orang lain sebagai masukan yang akan membuat idenya semakin kreatif lagi karena ditambahkan dengan ide orang lain. Namun saat tertentu orang kreatif ini menjadi tenang dan berpikir, imajinasinya akan membawa dirinya terbang ke mana – mana, ke tempat yang sangat jauh yang mungkin sulit dicapai orang lain. Pada saat inilah orang kreatif menjadi introvert. Dia meragukan apakah pikiran orang lain akan sampai dengan yang dia pikirkan atau tidak. Maka dari pada susah dijelaskan, akan dia simpan dl dan dia akan bertekun dengan idenya ini dengan keintrovertan, sampai idenya ini menjadi sesuatu yang real yang dapat ditunjukkan pada orang lain.
6. Creative people are humble and proud at the same time.
Sewajaranya saja kalo orang kreatif dan idenya ini disambut dengan sangat meriah dan dipuji banyak orang tentu akan membuat orang tersebut bangga dengan dirinya sendiri, karena dia merasa lebih dibandingkan orang – orang lainnya. Namun pada saat yang sama, orang yang kreatif akan tetap rendah hati karena hal tersebut sudah biasa bagi dirinya. Ya, sesuatu yang biasa bagi dirinya namun luar biasa bagi orang lain akan menimbulkan paradox seperti ini..
7. Creative people, to an extent, escape rigid gender role stereotyping.
Kalo yang ini saya pribadi kurang tau ya, tapi secara umum berdasar pengalaman saya saat bertemu./liat kaum pria yang agak ‘melambai’, hehe, mereka cenderung kreatif. Contoh nyatanya aja yang sering saya jumpai adalah, tukang cukur di salon, tukang make up, designer kondang, hairstyler kondang, potografer, beberapa artis – artis dan pelawak, yang agak2 melambai, walaupun mereka masih normal (heterosex), cenderung lebih kreatif lho. Mereka menghasilkan karya yang intuitif dan exotic, karya yang tidak biasa dijumpai. Beberapa kaum hawa yang agak2 tomboy juga kebanyakan lebih kreatif.
8. Creative people are both rebellious and conservative.
Saya setuju dengan hal ini. Dalam pikiran saya yang terlintas adalah, being conservative means that you are walking inside a box. Dan being rebellious means that you break the wall of the box. Jadi seorang yang kreatif kan orang yang berpikir out of the box. Orang – orang ini beranjak dari dalam box conservative keluar dan mendobrak dinding ketradisionalan ini (rebel) dan berada di luar, menghasilkan sesuatu yang out of the box. Jika seseorang terlalu rebel, dia akan berada di luar dan jauh banget dari kenyataan, ibaratnya di bumi, orang ini ada di outer space, hehhe, kejauhan lah, kudunya masih di area atmosphere gitu, jadi masih dalam taraf realita di mana semua orang masih bisa hidup dan menggunakan inovasi itu. Sebaliknya, jika semua berada di dalam ketradisionalan, maka akan sulit sekali terjadi perubahan, karena semua mengikuti gaya hidup yang itu – itu saja. Perlu ada seseorang yang membuat perubahan, yaitu dengan keluar dari zona tradisional, tapi masih dalam taraf yang wajar untuk dapat diterima yang lain
9. Most creative people are very passionate about their work, yet they can be extremely objective about it as well.
Orang orang yang kreatif pasti sangat passionate melakukan kerjaan mereka yaitu merealisasikan ide menjadi kenyataan. Ada sesuatu dalam diri mereka yang akan mendorong mereka untuk terus mengerjakannya sampai berhasil. Karena merealisasikan ide yang kreatif itu butuh waktu dan ketekunan, kesabaran, pantang menyerah, jika orang tiak punya passion dalam dirinya, pasti akan berhenti di tengah jalan. Walau dia sudah dengan segenap hati jiwa dan pikiran mengerjakan idenya ini, dia tetap objective dan bersedia menerima masukan dan kritik orang lain, karena jika tidak demikian, kerjaannya ini hanya akan dapat dinikmati bagi dirinya sendiri dan tidak berguna dikemudian hari. Orang yang kreatif akan terbuka terhadap pendapat orang lain karena dengan demikian akan menambah ide – ide kreatif lainnya.
10. Creative people’s openness and sensitivity often exposes them to suffering and pain, yet also to a great deal of enjoyment.
Orang – orang yang kreatif mengalami momen – momen di mana teman mereka akan merasa ide mereka atau gaya mereka berpikir, terlalu ektrtrim, sehingga mereka merasa “tertolak”, “diacuhkan”, dan merupakan saat2 yang menderita dan menyakitkan (suffer and pain). Ketika mereka mencoba untuk terbuka dengan mengungkapkan ide kreatif mereka, justru orang lain menolaknya dan meremehkannya. Orang kreatif biasanya menjadi sensitive saat ide2 kreatifnya tidak diteruma. Tapi justru di sinilah ‘cita rasa’ itu terjadi, disakiti, diacuhkan, ditolak, begitulah proses itu berlangsung. Namun di ujung perjuangan orang – orang kreatif yang pantang menyerah, akan didapati proses itu enak dan menyenangkan. Karena itu adalah bagian dari warna, mungkin warna hitam, namun itu turut memberi cita rasa keindahan bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar